Biografi Ustadz Abdul Somad
Memahami kehidupan dan karya Ustadz Abdul Somad (UAS) adalah hal penting dalam memahami perkembangan dakwah Islam di Indonesia kontemporer. UAS, dengan gaya penyampaiannya yang lugas dan mudah dimengerti, telah menjadi salah satu dai kondang yang digemari masyarakat luas.
Latar Belakang Singkat
Ustadz Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Ph.D., lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara pada 18 Mei 1977. Beliau terlahir dari pasangan H. Lobbayuddin dan Hj. Rohana, di mana ayahnya berasal dari suku Batak Angkola dan ibunya dari suku Melayu. Sejak kecil, UAS sudah menunjukkan minat yang tinggi terhadap ilmu agama. Hal ini terlihat dari kegemarannya mengaji dan menghafal Al-Qur’an di surau kampungnya.
Kakek UAS, Abdul Rachman, merupakan seorang pemuka agama yang dihormati di kampungnya. Beliaulah yang pertama kali mengajari UAS tentang Islam dan menumbuhkan kecintaannya terhadap agama ini. Selain itu, UAS juga mendapat pengaruh besar dari kedua orang tuanya yang selalu menekankan pentingnya pendidikan agama bagi anak-anaknya.
Semasa kecil, UAS dikenal sebagai anak yang cerdas dan rajin belajar. Beliau selalu bersemangat untuk mengikuti berbagai kegiatan keagamaan di kampungnya. Kegigihan dan ketekunannya dalam belajar mengantarkan UAS untuk meraih berbagai prestasi di bidang pendidikan agama.
Pada tahun 1994, UAS berkesempatan untuk melanjutkan pendidikannya di Pondok Modern Gontor Ponorogo, Jawa Timur. Di Gontor, UAS dididik dengan disiplin yang ketat dan diajarkan untuk hidup mandiri. Beliau juga mempelajari berbagai disiplin ilmu agama Islam, bahasa Arab, dan bahasa Inggris dengan metode yang sistematis dan komprehensif.
Pengalaman belajar di Gontor memberikan pengaruh yang besar terhadap pemikiran dan karakter UAS. Beliau menjadi lebih disiplin, mandiri, dan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang Islam. Setelah menyelesaikan studinya di Gontor, UAS melanjutkan pendidikannya ke Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, dan meraih gelar doktor di bidang ilmu hadis.
Awal Kehidupan
A. Kelahiran dan Latar Belakang Keluarga
Ustadz Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Ph.D., atau dikenal dengan UAS, dilahirkan di Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara pada tanggal 18 Mei 1977. Beliau terlahir dari pasangan H. Lobbayuddin dan Hj. Rohana. Ayahnya, H. Lobbayuddin, berasal dari suku Batak Angkola, sedangkan ibunya, Hj. Rohana, berasal dari suku Melayu.
Kakek UAS, Abdul Rachman, merupakan seorang pemuka agama yang dihormati di kampungnya. Beliaulah yang pertama kali mengajari UAS tentang Islam dan menumbuhkan kecintaannya terhadap agama ini. Dari kakeknya, UAS belajar tentang nilai-nilai Islam seperti kejujuran, kesederhanaan, dan kepedulian terhadap sesama.
Nenek UAS, Rohana binti Sutan, juga memiliki peran penting dalam pendidikan agama UAS. Beliaulah yang mengajari UAS mengaji dan menghafal Al-Qur’an. Sejak kecil, UAS sudah menunjukkan minat yang tinggi terhadap ilmu agama. Hal ini terlihat dari kegemarannya mengaji dan menghafal Al-Qur’an di surau kampungnya.
Kedua orang tua UAS, H. Lobbayuddin dan Hj. Rohana, selalu menekankan pentingnya pendidikan agama bagi anak-anaknya. Mereka selalu mendukung UAS dalam mempelajari Islam dan mendorongnya untuk menjadi seorang ulama yang bermanfaat bagi masyarakat.
Keluarga UAS dikenal sebagai keluarga yang sederhana dan religius. Ayahnya bekerja sebagai petani, sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. UAS dibesarkan dalam lingkungan yang penuh dengan kasih sayang dan ajaran agama yang kuat. Hal ini membentuk karakter UAS menjadi pribadi yang rendah hati, sopan santun, dan selalu berpegang teguh pada nilai-nilai Islam.
B. Pendidikan dan Pengalaman Awal
Sejak kecil, UAS sudah menunjukkan minat yang tinggi terhadap ilmu agama. Hal ini terlihat dari kegemarannya mengaji dan menghafal Al-Qur’an di surau kampungnya. Pada usia 6 tahun, UAS sudah mampu menghafal 10 juz Al-Qur’an.
Pendidikan formal UAS dimulai di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 06 Silo Lama. Di sana, UAS dikenal sebagai siswa yang cerdas dan rajin belajar. Selain itu, UAS juga aktif mengikuti berbagai kegiatan keagamaan di sekolahnya.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di SD, UAS melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Asahan. Di MTsN 1 Asahan, UAS mulai mempelajari ilmu-ilmu agama Islam secara lebih mendalam. Beliau juga mulai mengikuti berbagai perlombaan keagamaan dan sering meraih juara.
Pada tahun 1990, UAS berkesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Medan. Di MAN 2 Model Medan, UAS dididik dengan sistem pendidikan yang modern dan berwawasan internasional. Beliau juga mempelajari berbagai bahasa asing, seperti bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa Jepang.
Selama di MAN 2 Model Medan, UAS aktif mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti OSIS, Rohis, dan Pramuka. Beliau juga sering mengikuti berbagai perlombaan debat dan ceramah agama dan sering meraih juara.
Pada tahun 1994, UAS berkesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke Pondok Modern Gontor Ponorogo, Jawa Timur. Gontor dikenal sebagai salah satu pesantren terbaik di Indonesia dengan sistem pendidikan yang disiplin dan berwawasan global.
Di Gontor, UAS dididik dengan berbagai disiplin ilmu agama Islam, bahasa Arab, dan bahasa Inggris. Beliau juga diajarkan untuk hidup mandiri dan disiplin. Pengalaman belajar di Gontor memberikan pengaruh yang besar terhadap pemikiran dan karakter UAS. Beliau menjadi lebih disiplin, mandiri, dan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang Islam.
Setelah menyelesaikan studinya di Gontor, UAS melanjutkan pendidikannya ke Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Di Al-Azhar, UAS mempelajari ilmu hadis dan fikih dengan lebih mendalam. Beliau juga meraih gelar doktor di bidang ilmu hadis.
Pengalaman Awal yang Membentuk Pemahaman Agamanya
Sejak kecil, UAS sudah dididik dengan nilai-nilai Islam yang kuat. Hal ini terlihat dari kegemarannya mengaji dan menghafal Al-Qur’an. Selain itu, UAS juga sering mengikuti berbagai kegiatan keagamaan di kampungnya.
Pengalaman belajar di Gontor dan Al-Azhar memberikan pengaruh yang besar terhadap pemahaman agama UAS. Beliau belajar tentang Islam dengan lebih mendalam dan sistematis. Selain itu, UAS juga belajar tentang berbagai budaya dan pemikiran Islam dari berbagai negara.
Pengalaman-pengalaman ini membentuk UAS menjadi seorang dai yang memiliki pemahaman agama yang luas dan moderat. Beliau mampu menyampaikan dakwah dengan cara yang mudah dimengerti dan diterima oleh berbagai kalangan masyarakat.
Perjalanan Pendidikan
A. Studi Agama di Pesantren
Pondok Modern Gontor Ponorogo
Pada tahun 1994, Ustadz Abdul Somad Batubara (UAS) berkesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke Pondok Modern Gontor Ponorogo, Jawa Timur. Gontor dikenal sebagai salah satu pesantren terbaik di Indonesia dengan sistem pendidikan yang disiplin dan berwawasan global.
Di Gontor, UAS dididik dengan berbagai disiplin ilmu agama Islam, bahasa Arab, dan bahasa Inggris. Beliau juga diajarkan untuk hidup mandiri dan disiplin. Pengalaman belajar di Gontor memberikan pengaruh yang besar terhadap pemikiran dan karakter UAS. Beliau menjadi lebih disiplin, mandiri, dan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang Islam.
Metode Pendidikan Gontor
Gontor menggunakan sistem pendidikan yang unik dan inovatif, di antaranya:
- KBM Berbasis Bahasa Arab dan Inggris
Seluruh kegiatan belajar mengajar di Gontor menggunakan bahasa Arab dan Inggris. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa para santri dan mempersiapkan mereka untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
- Penekanan pada Kedisiplinan dan Kemandirian
Gontor terkenal dengan kedisiplinannya yang tinggi. Para santri dibiasakan untuk bangun pagi, sholat tepat waktu, dan mengikuti berbagai kegiatan dengan disiplin. Selain itu, para santri juga diajarkan untuk hidup mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
- Kurikulum yang Komprehensif
Gontor memiliki kurikulum yang komprehensif yang meliputi ilmu agama Islam, bahasa Arab, bahasa Inggris, sains, dan teknologi. Hal ini bertujuan untuk mencetak lulusan yang memiliki pengetahuan yang luas dan siap untuk menghadapi berbagai tantangan zaman.
Pengalaman belajar di Gontor memberikan pengaruh yang besar terhadap pemikiran dan karakter UAS. Beliau menjadi lebih disiplin, mandiri, dan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang Islam. Selain itu, UAS juga belajar tentang pentingnya bahasa Arab dan Inggris dalam mempelajari Islam.
B. Pengalaman Belajar di Luar Negeri
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perjalanan hidup Ustaz Abdul Somad. Mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai pendidikan beliau.
- Sarjana di Al-Azhar, Kairo, Mesir: Ustaz Abdul Somad menempuh pendidikan sarjana di Al-Azhar, salah satu universitas Islam terkemuka di dunia. Al-Azhar terkenal dengan tradisi ilmiahnya yang kaya dan mendalam. Di sini, beliau memperdalam pemahaman tentang agama Islam, ilmu hadis, dan fikih. Pengalaman belajar di Al-Azhar memberikan dasar kuat bagi perjalanan dakwahnya.
- Magister di Daar al-Hadits Al-Hassania Institute, Kerajaan Maroko: Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana, Ustaz Abdul Somad melanjutkan studinya di Daar al-Hadits Al-Hassania Institute di Kerajaan Maroko. Institusi ini dikenal sebagai pusat keilmuan yang mengkhususkan diri dalam ilmu hadis. Di sinilah beliau memperdalam pengetahuan tentang hadis Nabi Muhammad SAW dan memperoleh gelar magister.
- Kontribusi Pendidikan: Selain berdakwah dan menjadi penceramah, Ustaz Abdul Somad juga memiliki peran sebagai dosen. Beliau pernah mengajar di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau selama hampir satu dekade, dari tahun 2009 hingga 2019. Sebagai seorang pendidik, beliau berusaha menyebarkan nilai-nilai keislaman dan memotivasi generasi muda untuk menggali lebih dalam tentang agama.
- Karakteristik Pendidikan Ustaz Abdul Somad:
- Konservatif: Pandangan beliau tentang Islam cenderung konservatif dan mengutamakan pemahaman literal terhadap Al-Qur’an dan Sunnah.
- Objektif: Dalam ceramahnya, beliau berbicara secara objektif dan berdasarkan dalil-dalil agama.
- Humoris: Gaya penyampaian dakwahnya yang humoris membuatnya dikenal oleh banyak orang. Terutama dengan cepatnya perkembangan pengguna internet di Indonesia, ceramah-ceramahnya tersebar luas melalui media sosial.
Dengan pendidikan yang kuat dan semangat berdakwah, Ustaz Abdul Somad terus berkontribusi dalam memperkuat pemahaman agama dan menginspirasi banyak orang. Semoga informasi ini memberikan wawasan lebih lanjut tentang perjalanan pendidikan dan karier beliau.
C. Spesialisasi Bidang Studi Keagamaan
Ustadz Abdul Somad Batubara (UAS) memiliki spesialisasi dalam dua bidang studi keagamaan, yaitu:
1. Ilmu Hadis
Hadis adalah perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang menjadi sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur’an. UAS mempelajari ilmu hadis dengan mendalam di Universitas Al-Azhar Kairo dan meraih gelar doktor di bidang ini.
Keahlian UAS dalam Ilmu Hadis:
- Mampu memahami dan menganalisis teks-teks hadis dengan kritis.
- Mampu membedakan hadis sahih (valid) dan hadis dhaif (lemah).
- Mampu menjelaskan makna dan kandungan hadis dengan mudah dimengerti.
2. Ilmu Fikih
Fikih adalah ilmu tentang hukum Islam yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, seperti ibadah, muamalah, dan pernikahan. UAS mempelajari ilmu fikih dengan mendalam di Universitas Al-Azhar Kairo dan memiliki pemahaman yang luas tentang berbagai mazhab fikih.
Keahlian UAS dalam Ilmu Fikih:
- Mampu memahami dan menganalisis berbagai mazhab fikih.
- Mampu memberikan fatwa yang sesuai dengan mazhab yang dianutnya.
- Mampu menjelaskan hukum Islam dengan mudah dimengerti dan kontekstual dengan zaman modern.
Spesialisasi UAS dalam ilmu hadis dan fikih memberikan pengaruh yang besar terhadap dakwahnya. Dakwah UAS selalu berlandaskan pada Al-Qur’an dan hadis yang sahih. Beliau juga mampu menjelaskan hukum Islam dengan mudah dimengerti dan kontekstual dengan zaman modern.
Contoh Dakwah UAS tentang Ilmu Hadis dan Fikih:
- UAS sering menjelaskan tentang hadis-hadis Nabi Muhammad SAW tentang berbagai aspek kehidupan, seperti sholat, zakat, puasa, dan haji.
- UAS juga sering membahas tentang berbagai masalah fikih yang dihadapi oleh umat Islam di zaman modern, seperti pernikahan, ekonomi, dan politik.
Spesialisasi UAS dalam ilmu hadis dan fikih menjadikan beliau sebagai seorang dai yang memiliki otoritas dan kredibilitas yang tinggi. Dakwah UAS selalu berlandaskan pada Al-Qur’an dan hadis yang sahih, serta mudah dimengerti dan kontekstual dengan zaman modern.
Kiprah Keagamaan
A. Pengabdian Awal
Setelah menyelesaikan studinya di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Ustadz Abdul Somad Batubara (UAS) kembali ke Indonesia pada tahun 2007. Beliau tidak langsung menjadi terkenal seperti sekarang. Awalnya, UAS mengabdikan diri dengan mengajar di berbagai institusi pendidikan Islam di kampung halamannya, seperti:
- Pondok Modern Darul Arqam, Kisaran, Asahan
- Sekolah Tinggi Ilmu Syariah As-Sunnah, Medan
- Institut Agama Islam Darul Hikmah, Medan
Di sana, UAS mengajar berbagai mata pelajaran agama Islam, seperti tafsir Al-Qur’an, hadis, fikih, dan akidah. Beliau dikenal sebagai pengajar yang memiliki metode penyampaian yang mudah dimengerti dan digemari oleh para muridnya.
Selain mengajar, UAS juga aktif mengisi berbagai pengajian di masjid-masjid dan majelis taklim di sekitar Sumatera Utara. Dakwahnya yang penuh dengan humor dan contoh-contoh kontekstual menarik banyak orang untuk hadir dan mendengarkannya.
Pada tahun 2012, UAS mulai merambah dunia dakwah melalui media sosial. Beliau membuat akun YouTube dan Facebook dan mulai mengunggah video ceramahnya. Video-video ceramah UAS quickly mendapatkan popularitas karena gaya penyampaiannya yang mudah dimengerti dan menarik.
Pada tahun 2014, UAS mulai diundang untuk mengisi acara-acara televisi religi di berbagai stasiun televisi nasional. Kehadiran UAS di layar kaca semakin melambungkan namanya dan membuatnya dikenal sebagai salah satu dai kondang di Indonesia.
Dakwah UAS memberikan pengaruh yang besar bagi umat Islam di Indonesia. Beliau mampu menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang mudah dimengerti dan kontekstual dengan zaman modern. Dakwahnya juga membantu menumbuhkan semangat religius dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.
B. Peran dalam Masyarakat
Ustadz Abdul Somad Batubara (UAS) memiliki peran yang besar dalam masyarakat Indonesia. Beliau dikenal sebagai dai kondang yang mampu menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang mudah dimengerti dan kontekstual dengan zaman modern. Dakwahnya memberikan pengaruh yang besar bagi umat Islam di Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan.
Dakwah UAS membantu meningkatkan pemahaman umat Islam tentang berbagai aspek agama, seperti ibadah, muamalah, dan akhlak. Beliau selalu berlandaskan pada Al-Qur’an dan hadis yang sahih dalam menyampaikan dakwahnya.
Dakwah UAS membantu menumbuhkan semangat religius di kalangan umat Islam. Beliau sering mengajak umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperkuat iman mereka.
Dakwah UAS juga membantu menyebarkan toleransi antarumat beragama di Indonesia. Beliau selalu menekankan pentingnya saling menghormati dan menghargai perbedaan antarumat beragama.
UAS juga memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan umat Islam. Beliau sering mengadakan seminar dan pelatihan untuk membantu umat Islam meningkatkan taraf hidup mereka.
UAS juga aktif dalam dunia pendidikan. Beliau mendirikan UAS Madani Foundation yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial. Yayasan ini memberikan beasiswa kepada siswa-siswi berprestasi dari keluarga kurang mampu.
UAS memiliki peran yang besar dalam masyarakat Indonesia. Beliau tidak hanya sebagai dai kondang, tetapi juga sebagai pemuka agama yang memiliki kepedulian terhadap berbagai aspek kehidupan umat Islam.
C. Perjalanan Dakwah
Perjalanan dakwah Ustadz Abdul Somad Batubara (UAS) tidak selalu mulus. Beliau pernah dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti:
1. Tuduhan Wahabi dan Salafi
UAS pernah dituduh sebagai Wahabi dan Salafi, dua aliran Islam yang dianggap radikal. Tuduhan ini muncul karena UAS sering membahas tentang tauhid dan bid’ah dalam dakwahnya. Namun, UAS menegaskan bahwa beliau bukan Wahabi atau Salafi, dan beliau hanya ingin menyampaikan ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan hadis.
2. Kriminalisasi Ceramah
Beberapa ceramah UAS pernah dilaporkan ke polisi karena dianggap provokatif dan menyebarkan kebencian. Namun, hingga saat ini, UAS tidak pernah terbukti bersalah dalam kasus-kasus tersebut.
3. Ancaman Kekerasan
UAS pernah menerima ancaman kekerasan dari pihak-pihak yang tidak senang dengan dakwahnya. Namun, UAS tidak gentar dan tetap melanjutkan dakwahnya dengan penuh semangat.
UAS menghadapi berbagai tantangan dengan sikap yang tenang dan sabar. Beliau selalu berusaha untuk menjelaskan dakwahnya dengan cara yang mudah dimengerti dan tidak provokatif. Beliau juga tidak pernah membalas dendam kepada pihak-pihak yang telah menzaliminya.
Tantangan-tantangan yang dihadapi UAS tidak membuatnya gentar. Beliau tetap konsisten dalam menyampaikan dakwahnya dengan cara yang damai dan penuh kasih sayang. Dakwah UAS semakin diterima oleh masyarakat luas dan beliau menjadi salah satu dai kondang di Indonesia.
Karir dan Prestasi
A. Posisi dan Peran
Ustadz Abdul Somad Batubara (UAS) adalah seorang dai kondang yang memiliki posisi dan peran penting dalam masyarakat Indonesia. Beliau dikenal sebagai:
1. Dai Kondang
UAS adalah salah satu dai kondang di Indonesia dengan jutaan pengikut di media sosial dan YouTube. Dakwahnya yang mudah dimengerti, kontekstual, dan penuh humor menarik banyak orang dari berbagai kalangan untuk hadir dan mendengarkannya.
2. Pemuka Agama
UAS juga merupakan seorang pemuka agama yang memiliki pengaruh besar dalam masyarakat Indonesia. Beliau sering dimintai nasihat dan fatwa tentang berbagai masalah keagamaan.
3. Pendidik
UAS memiliki kepedulian terhadap pendidikan. Beliau mendirikan UAS Madani Foundation yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial. Yayasan ini memberikan beasiswa kepada siswa-siswi berprestasi dari keluarga kurang mampu.
UAS dikenal sebagai tokoh yang selalu mengedepankan toleransi antarumat beragama. Beliau sering mengajak umat Islam untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan antarumat beragama.
UAS juga merupakan seorang influencer yang memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat Indonesia. Beliau sering menggunakan platform media sosialnya untuk menyampaikan pesan-pesan positif tentang agama, moral, dan sosial.
Peran UAS dalam Masyarakat:
UAS memiliki peran yang besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, di antaranya:
- Dakwah UAS membantu meningkatkan pemahaman umat Islam tentang berbagai aspek agama, seperti ibadah, muamalah, dan akhlak. Beliau selalu berlandaskan pada Al-Qur’an dan hadis yang sahih dalam menyampaikan dakwahnya.
- Dakwah UAS membantu menumbuhkan semangat religius di kalangan umat Islam. Beliau sering mengajak umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperkuat iman mereka.
- Dakwah UAS juga membantu menyebarkan toleransi antarumat beragama di Indonesia. Beliau selalu menekankan pentingnya saling menghormati dan menghargai perbedaan antarumat beragama.
- UAS juga memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan umat Islam. Beliau sering mengadakan seminar dan pelatihan untuk membantu umat Islam meningkatkan taraf hidup mereka.
- UAS memiliki posisi dan peran yang penting dalam masyarakat Indonesia. Beliau tidak hanya sebagai dai kondang, tetapi juga sebagai pemuka agama, pendidik, tokoh toleransi, dan influencer yang memiliki pengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
B. Karya-karya
Ustadz Abdul Somad Batubara (UAS) tidak hanya dikenal sebagai dai kondang, tetapi juga sebagai seorang penulis yang produktif. Berikut adalah beberapa karya tulis UAS:
Buku:
- 37 Masalah Populer
- 99 Pertanyaan Seputar Sholat
- 33 Tanya Jawab Seputar Qurban
- 32 Naskah Khotbah
- 30 Mutiara Ramadhan
- 15 Sebab Dicabutnya Berkah
- Indahnya Seks Setelah Menikah (terjemahan)
- Sabar dan Syukur Menjemput Surga
- 30 Fatwa Seputar Ramadhan (bersama Syekh ‘Athiyyah Shaqar, Syekh DR. Yusuf Al-Qaradhawi, dan Syekh DR. Ali Jum’ah)
- 77 Tanya Jawab Shalat
- Bunga Rampai: 30 Fatwa Seputar Ramadhan
- Mahkota Surga: Kumpulan Khutbah Jumat Pilihan
- Ketika Hati Menyapa Hati: Kisah-Kisah Inspiratif untuk Menebalkan Iman
- Mencari Ridha Allah: Kumpulan Kisah Teladan