Biografi Ustadz Arifin Ilham
KH Muhammad Arifin Ilham, lahir di Banjarmasin pada 8 Juni 1969, menjadi penerang mata bagi orangtuanya yang sudah memiliki empat orang putri sebelumnya. Kelahirannya sebagai anak laki-laki disambut penuh sukacita, dan harapan besar pun turut hadir.
Namun, masa kecil Ustadz Arifin Ilham tidak selalu berjalan mulus. Beliau tergolong anak yang dianggap pemalas dan kurang pandai. Orangtua dan lingkungan sekitarnya mungkin sempat meragukan kemampuan akademisnya. Faktanya, beliau baru bisa membaca dan menulis huruf Latin setelah melewati kelas 3 SD Muhammadiyah Banjarmasin.
Meskipun dalam bidang akademik menemui hambatan, di sisi lain Ustadz Arifin Ilham ternyata memiliki semangat yang kuat. Beliau terus berusaha dan pantang menyerah untuk mengatasi keterbatasannya.
Beralih ke kehidupan keluarga, perlu diketahui bahwa ayah Ustadz Arifin Ilham, Ismail Marzuki, merupakan keturunan ketujuh dari Syeh Al-Banjar, seorang ulama besar di Kalimantan. Darah keturunan alim ulama ini mungkin turut memengaruhi perjalanan hidup Ustadz Arifin Ilham yang kelakangan dikenal sebagai pendakwah inspiratif.
Sementara sang ibu, Hj. Nurhayati, berasal dari Haruyan, Barabay, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kasih sayang dan didikan orangtua tentu saja turut membentuk karakter Ustadz Arifin Ilham yang kelakangan dikenal luas oleh masyarakat.
Pendidikan dan Perjalanan Hidup
Meskipun di masa kecilnya Ustadz Arifin Ilham sempat mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis, beliau tidak patah semangat. Beliau terus belajar dan berusaha keras untuk mengejar ketertinggalannya.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di SD Muhammadiyah Banjarmasin, Ustadz Arifin Ilham melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan pada tahun 1983. Di sana, beliau mulai menunjukkan bakat dan minatnya dalam bidang agama. Beliau aktif mengikuti berbagai kegiatan keagamaan dan belajar dengan giat.
Pada tahun 1987, Ustadz Arifin Ilham pindah ke Pondok Pesantren As-Syafi’iyah, Jakarta Timur. Di pesantren ini, beliau memperdalam ilmu agamanya dan belajar berbagai kitab klasik Islam. Beliau juga mulai aktif berdakwah di berbagai kesempatan.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di pesantren, Ustadz Arifin Ilham melanjutkan pendidikannya ke Universitas Nasional (Unas) Jakarta. Beliau mengambil jurusan Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Di Unas, Ustadz Arifin Ilham aktif di berbagai kegiatan keagamaan dan organisasi kemahasiswaan. Beliau juga mulai dikenal sebagai dai muda yang inspiratif.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Unas, Ustadz Arifin Ilham mendedikasikan hidupnya untuk dakwah dan pendidikan. Beliau mendirikan Majelis Taklim Adz-Dzikra pada tahun 2000. Majelis taklim ini berkembang pesat dan memiliki banyak jamaah dari berbagai kalangan.
Ustadz Arifin Ilham juga aktif berdakwah di berbagai media massa, seperti televisi, radio, dan internet. Beliau juga menulis beberapa buku tentang agama dan motivasi.
Ustadz Arifin Ilham dikenal sebagai dai yang memiliki gaya penyampaian yang unik dan inspiratif. Beliau mampu menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat. Beliau juga dikenal sebagai dai yang selalu mengamalkan apa yang diajarkannya.
Ustadz Arifin Ilham telah menginspirasi banyak orang untuk menjadi lebih baik. Beliau telah memberikan banyak kontribusi untuk kemajuan Islam di Indonesia.
Dakwah dan Pengajaran
Ustadz Arifin Ilham dikenal sebagai dai yang memiliki gaya penyampaian yang unik dan inspiratif. Beliau mampu menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat. Beliau juga dikenal sebagai dai yang selalu mengamalkan apa yang diajarkannya.
Gaya Dakwah Ustadz Arifin Ilham:
- Menggunakan bahasa yang mudah dipahami: Ustadz Arifin Ilham menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan, baik tua maupun muda, terdidik maupun tidak terdidik. Beliau juga sering menggunakan bahasa kekinian dan contoh-contoh yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
- Penuh semangat dan humor: Ustadz Arifin Ilham menyampaikan dakwahnya dengan penuh semangat dan humor. Beliau sering melontarkan candaan yang membuat para jamaahnya tertawa dan merasa senang.
- Menyentuh hati: Ustadz Arifin Ilham mampu menyampaikan dakwahnya dengan cara yang menyentuh hati. Beliau sering menceritakan kisah-kisah inspiratif dan pengalaman pribadinya yang membuat para jamaahnya menangis dan merenungkan diri.
Metode Pengajaran Ustadz Arifin Ilham:
- Metode ceramah: Ustadz Arifin Ilham sering menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan dakwahnya. Beliau menyampaikan ceramahnya dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.
- Metode tanya jawab: Ustadz Arifin Ilham juga sering menggunakan metode tanya jawab dalam menyampaikan dakwahnya. Beliau memberikan kesempatan kepada para jamaahnya untuk bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan agama.
- Metode diskusi: Ustadz Arifin Ilham juga sering menggunakan metode diskusi dalam menyampaikan dakwahnya. Beliau mengajak para jamaahnya untuk berdiskusi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan agama.
Media Dakwah Ustadz Arifin Ilham:
- Majelis taklim: Ustadz Arifin Ilham mendirikan Majelis Taklim Adz-Dzikra pada tahun 2000. Majelis taklim ini berkembang pesat dan memiliki banyak jamaah dari berbagai kalangan.
- Televisi: Ustadz Arifin Ilham pernah menjadi pengasuh program “Tausiyah Cinta” di Trans TV.
- Radio: Ustadz Arifin Ilham pernah menjadi pengasuh program “Cahaya Hati” di Radio Rodja.
- Internet: Ustadz Arifin Ilham memiliki website dan akun media sosial yang digunakan untuk menyebarkan dakwahnya.
Keluarga dan Istri
Ustadz Arifin Ilham dikenal sebagai sosok yang mencintai keluarganya. Beliau menikah dengan tiga orang istri, yaitu:
1. Rania Bawazier:
- Menikah dengan Ustadz Arifin Ilham pada tahun 1998.
- Diperoleh 4 orang anak: Muhammad Alvin Faiz, Ameer Azzikra, Muhammad Azka Najhan, Amtaza Syahla Arifin.
- Rania Bawazier merupakan putri dari KH. Muhammad Bawazier, seorang ulama ternama di Indonesia.
- Beliau aktif dalam kegiatan Majelis Taklim Adz-Dzikra dan sering mendampingi Ustadz Arifin Ilham dalam berdakwah.
2. Wahyuniati Al-Waly:
- Menikah dengan Ustadz Arifin Ilham pada tahun 2017.
- Diperoleh 1 orang anak: Alaa Hifzhiyah Arifin.
- Wahyuniati Al-Waly merupakan seorang janda beranak dua sebelum menikah dengan Ustadz Arifin Ilham.
- Beliau dikenal sebagai pengusaha dan aktivis sosial.
3. Umi Akhtar:
- Menikah dengan Ustadz Arifin Ilham pada tahun 2018.
- Umi Akhtar merupakan seorang janda beranak dua sebelum menikah dengan Ustadz Arifin Ilham.
- Beliau dikenal sebagai pendakwah dan pengusaha.
Hubungan Ustadz Arifin Ilham dengan anak-anaknya:
Ustadz Arifin Ilham dikenal sebagai ayah yang penyayang dan perhatian kepada anak-anaknya. Beliau selalu berusaha meluangkan waktu untuk bermain dan belajar bersama anak-anaknya. Beliau juga sering memberikan nasihat dan motivasi kepada anak-anaknya.
Warisan dan Pengaruh
Pada tanggal 22 Mei 2019, Ustadz Arifin Ilham wafat di Malaysia. Beliau meninggalkan warisan berupa kajian-kajian yang menginspirasi banyak orang. Khas suaranya dan cara penyampaiannya yang bersemangat tetap dikenang oleh para penggemarnya.
Ustadz Arifin Ilham meninggalkan warisan yang luar biasa bagi umat Islam di Indonesia. Berikut adalah beberapa warisan dan pengaruhnya:
- Majelis Taklim Adz-Dzikra: Majelis taklim ini telah berkembang pesat dan memiliki banyak jamaah dari berbagai kalangan.
- Pesantren Azzikra: Pesantren ini didirikan oleh Ustadz Arifin Ilham untuk mencetak generasi muda yang Islami dan berakhlak mulia.
- Buku-buku: Ustadz Arifin Ilham telah menulis beberapa buku tentang agama dan motivasi.
- Video ceramah: Ustadz Arifin Ilham memiliki banyak video ceramah yang tersebar di internet.
- Yayasan Azzikra Peduli: Yayasan ini didirikan oleh Ustadz Arifin Ilham untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.